Desa Sawangan, yang terletak di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, memiliki daya tarik yang unik dan tidak tertandingi. Terdapat sebuah rumah tua yang sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda dan dikenal sebagai Dasa Wisma, atau juga disebut sebagai “Rumah Sejuta Cerita”. Rumah ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang desa tersebut sepanjang waktu.
Rumah Sejuta Cerita di Sawangan memiliki kekayaan sejarah dan nilai budaya yang tak ternilai. Rumah ini menjadi tempat yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, yang tertarik untuk mendalami sejarah dan keunikan budaya desa Sawangan.
Dasa Wisma di Sawangan didirikan pada abad ke-19 oleh tujuh keluarga bangsawan. Namun, tidak dapat dipastikan tahun pasti pembangunannya. Pada masa lalu, Dasa Wisma digunakan sebagai tempat tinggal serta sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Sawangan. Rumah ini juga menjadi saksi bisu pertemuan-pertemuan penting yang membahas kepentingan dan masa depan desa.
Bangunan Dasa Wisma sendiri terdiri dari sepuluh kamar yang luas, masing-masing kamar mewakili satu keluarga bangsawan yang mendirikan rumah tersebut. Setiap kamar memiliki desain dan ornamen khas yang mencerminkan kekayaan seni dan budaya Jawa pada masa lalu.
Dasa Wisma di Sawangan menjadi tempat yang penting dalam melestarikan seni dan budaya desa. Di sini, pengunjung dapat melihat dan mengagumi berbagai macam seni tradisional seperti wayang kulit, tari-tarian tradisional, musik tradisional, dan banyak lagi. Dengan mengagumi dan mempelajari seni dan budaya yang dilestarikan di Dasa Wisma, pengunjung dapat memahami dan menghargai warisan budaya desa Sawangan yang kaya.
Pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat, yang dengan bangga akan memperkenalkan kekayaan budaya mereka. Mereka akan bercerita tentang sejarah desa, tradisi lokal, dan legenda yang terkait dengan Dasa Wisma. Setiap cerita yang diungkapkan oleh masyarakat Sawangan memberikan kehidupan baru pada rumah tua ini, menjadikannya benar-benar “Rumah Sejuta Cerita”.
Meskipun Dasa Wisma telah menjadi tujuan wisata yang populer, sayangnya rumah ini sedang menghadapi tantangan di era modern ini. Kurangnya pemeliharaan dan perhatian yang memadai telah menyebabkan kerusakan pada bangunan dan artefak yang ada di dalamnya. Namun, Bapak Sunarto, kepala desa Sawangan, menjelaskan bahwa upaya sedang dilakukan untuk memulihkan keadaan Dasa Wisma.
Bapak Sunarto memahami pentingnya melestarikan warisan budaya desa dan merencanakan untuk mengajukan proposal pemeliharaan kepada pemerintah daerah. Dia berharap dengan mendapatkan dukungan dan dana yang cukup, Dasa Wisma dapat direstorasi ke kejayaannya yang dulu. Selain itu, dia juga memikirkan cara untuk meningkatkan pengelolaan dan promosi pariwisata di desa Sawangan.
Desa Sawangan memiliki sebuah harta berharga, yaitu Dasa Wisma atau “Rumah Sejuta Cerita”. Rumah ini tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan kebudayaan desa, tetapi juga merupakan tempat yang dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman wisatawan mengenai keunikan budaya lokal. Dasa Wisma harus diperhatikan dan dilestarikan agar dapat terus menjadi pusat warisan budaya desa Sawangan yang berharga.