+6285869932513

sawangandesaku@gmail.com

Sejarah Desa

Desa Sawangan terletak di wilayah kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap dengan kondisi eografis yang terdiri  dari wilayah daratan dan persawahan.

Desa Sawangan telah mengalami beberapa kali priode kepemimpinan Kepala desa yaitu :

  1. SURYADI : Tahun 1958 s.d Tahun 1980
  2. ATMO SUTARDI : Tahun 1981 s.d Tahun 1989
  3. SLAMET DWIJO SISWOYO : Tahun 1990 s.d Tahun 1997
  4. SADIN : Tahun 1998 s.d Tahun 2006
  5. SUNARTO : Tahun 2007 s.d Tahun 2014
  6. SADIN : Tahun 2014 s.d Tahun 2019

SUNARTO    : Tahun 2019 s.d Tahun 2025

Sejarah Desa

Dari cerita-cerita lisan itu diyakini bahwa Desa Sawangan termasuk salah satu desa yang keberadaanya sudah cukup tua. Desa Sawangan diperkirakan sudah ada pada masa-masa berdirinya Kerajaan Galuh, Jawa Barat pada abad ke – 6. Desa Sawangan masuk wilayah Kerajaan Galuh.

Karena masuk dalam wilayah Kerajaan Galuh yang berbudaya Sunda, kehidupan masyarakat Desa Sawangan pun juga tidak lepas dari pengaruh budaya Sunda itu. Pengaruh paling besar bisa dilihat dari bahasa yang dipakai warga Desa Sawangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Guru Besar Ilmu Linguistik Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Prof. Dr. Cece Sobarna, tahun 1989, disimpulkan bahwa bahasa Sunda pernah menjadi bahasa tutur masyarakat Panda. Nama-nama tempat dan sungai, seperti, Cireang, Cukangawi, Cipancur, Citunggul, Cipeundeuy, Cibrewek, dan lain sebagainya menunjukkan adanya pengaruh kuat bahasa Sunda di Desa Sawangan.

Menurut Sobarna, Bahasa Sunda di Desa Sawangan termasuk Bahasa Sunda yang tidak mengenal kasar-halus. Masyarakat Panda menyebutnya dengan istilah bahasa Sunda “badeolan”. Beberapa kosa kata bahasa Sunda di Desa Sawangan tidak lagi ditemukan pada pengguna bahasa Sunda yang berada di wilayah Bandung dan sekitarnya (wilayah Priangan), tetapi memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Sunda di wilayah Banten.

Cerita lain menyebutkan, sebelum dihuni oleh manusia, Desa Sawangan berwujud hutan belantara yang di dalamnya hidup binatang buas, jin dan siluman. Mbah Damarwulan, Mbah Panusupan, dan Mbah Jayasengara dianggap sebagai para leluhur yang berjasa besar dalam mendirikan Desa Sawangan. Merekalah yang mengusir jin dan siluman jahat sehingga Desa Sawangan dapat dihuni oleh manusia hingga sekarang.

Warga Desa Sawangan juga memiliki leluhur yang dikenal dengan nama Mbah Darmokusumo. Mbah Darmokusumo ini seringkali digambarkan sebagai sosok yang memiliki tingkat kejujuran yang tinggi dan totalitas kepasrahan kepada Sang Illahi. Bagi warga Panda, sosok Darmokusumo menjadi sosok yang dibanggakan, karena memiliki banyak keutamaan-keutamaan dalam perilaku. Karena keutamaan-keutamaan perilakunya tersebut, sosok Darmokusumo seringkali dikait-kaitkan dengan asal-usul nama Panda. DERMA berarti memberi, AJI berarti sesuatu yang berharga. Nama Panda mengandung makna dan semangat untuk selalu memberikan kebaikan terus menerus kepada sesama.

 

Diceritakan juga, konon, sebelum masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banyumas, pada awalnya Desa Sawangan menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Cilacap. Tetapi tidak jelas kapan masa-masa masuk ke dalam wilayah Kabupaten Cilacap dan kapan mulai masuk wilayah Kabupaten Banyumas. Jejak yang bisa ditemukan hanyalah bahwa dari awal adanya Desa Sawangan hingga sekarang, Desa Sawangan telah dipimpin oleh 11 (sebelas) Lurah/Kepala Desa.

 

Lambang Desa Sawangan

Peta Wilayah Kabupaten Banyumas

Silsilah Kepala Desa

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx

Nama Kepala Desa

Kepala Desa Periode  
xxxx – xxxx